BERUSAHA DAN BERDO'A KUNCI SUKSES CITA - CITA SEMOGA KALIAN MENJADI PENERUS BANGSAPEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SMPN 21 TANGERANG LEBIH EFEKTIF DAN TERMOTIVASI WELCOME TO SMP NEGERI 21 TANGERANG

Selasa, 19 Juli 2011

Inspirasi bagi para guru ............ Majulah Terus guruku

Menciptakan Laboratorium Matematika Sendiri

  • Author: Moderator WAPIK
  • WAPIK Reference Number: AA-00241
  • Views: 227
  • Last Updated: 13-04-2011 14:38
Menciptakan Laboratorium Matematika Sendiri http://wapikweb.org/

 Suasana pembelajaran di laboratorium Matematika SMPN 19 Purworejo: Siswa-siswi menjelaskan hasil kerjanya kepada teman-teman yang akan bertanya dan memberi umpan balik. Di atas meja tampak ragam media pembelajaran yang digunakan siswa, dan hasil kerja siswa yang dpajang pada dinding kelas.
Membuat laboratorium matematika sendiri ternyata bukanlah hal yang sulit. Hal itu dibuktikan Eko Juli Sarwono guru matematika SMPN 19 Purworejo Jawa Tengah yang berhasil menciptakan sebuah laboratorium matematika yang efektif dan efisien. Bersama dengan siswanya, Pak Eko mengembangkan berbagai media pembelajaran dan karya siswa yang dikreasi selama pembelajaran Matematika. Semua karya tersebut disimpan dan dipajangkan di sebuah kelas yang khusus digunakan untuk belajar Matematika. Kepala sekolah memberikan penghargaan dengan khusus membuat moving class untuk pembelajaran matematika. Jadilah kelas itu sebagai laboratorium yang khusus digunakan dalam pembelajaran Matematika.
Laboratorium Matematika ini menjadi sarana bagi guru untuk memberikan kesempatan siswa mengeksplorasi dan memecahkan persoalan-persoalan Matematika. Tempat duduk sudah diatur untuk metode cooperative learning dan pada saat-saat tertentu siswa bebas menentukan pola tempat duduk yang mereka sukai termasuk duduk di lantai. Program ini dirancang untuk mendekatkan matematika kepada siswa.
Suasana matematika sudah tampak dari pajangan di luar kelas, pintu, semua dinding  kelas, langit-langit, dan masih ada beberapa rak di bagian belakang ruang kelas. Semua pajangan tersebut adalah hasil karya anak. Karya tersebut akhirnya menjadi media bagi mereka dan menjadi sumber belajar baru. Setiap produk yang  dihasilkan dilengkapi dengan LK (Lembar Kerja) dan hasil diskusi masing-masing kelompok. Pengaturan pajangan dirancang agar anak mudah untuk mengaksesnya.
Menurut Pak Eko dirinya mendorong siswa untuk menggunakan bahan yang berasal dari barang-barang daur ulang seperti keping CD bekas untuk mempelajari lingkaran, kardus bekas untuk membuat kerucut dan sebagainya. Pajangan akan diganti dalam kurun waktu sekitar 3 bulan kemudian disimpan untuk diportofoliokan.
Apa rahasianya sehingga dirinya mampu menciptakan laboratorium sendiri? ”Untuk mencapai target pembelajaran yang maksimal, guru harus berani ‘gila’ dalam berkreasi dan berinovasi,” tukas pak Eko memberi tahu rahasianya.
Strategi dan Inisiatif yang Dilakukan
  • Melibatkan siswa membuat media pembelajaran dan menyimpannya di dalam kelas dengan menata rapi dan dikelompokkan sesuai materi pembelajaran.
  • Memajangkan hasil karya siswa dan menjadikannya sebagai sumber belajar baru dalam pembelajaran matematika.
  • Seluruh media pembelajaran dan karya siswa dihasilkan dari barang bekas yang sudah tidak terpakai, seperti kaleng bekas minuman atau kue, koran, kardus, majalah, kayu, bola, sedotan plastik, keping CD, dan barang bekas yang murah lainnya.
  • Setiap kompetensi dasar Matematika sudah memiliki media pembelajaran yang dapat digunakan siswa untuk belajar. 
  • Pembelajaran terbiasa didesain untuk mendorong siswa belajar bersama, memecahkan masalah secara kooperatif, mempresentasikan dan memajangkan hasil karyanya
Hasil yang Diperoleh
  • Pak Eko berhasil diterima di hati para siswa dengan menjadi guru pavorit dan Matematika menjadi pembelajaran yang paling disukai siswa.
  • Tiga tahun terakhir selalu ada siswa yang berhasil mendapatkan nilai 10 pada ujian akhir nasional (UAN).
  • Tim Matematika SMPN 19 Purworejo berhasil meraih juara pertama Olimpiade Matematika tingkat Kabupaten. 
Dari pengalaman yang dilakukan pak Eko, ternyata keberadaan laboratorium di sekolah tidaklah selalu identik dengan penyediaan dana yang tinggi untuk membangun dan membeli alat-alat yang canggih dan mahal. Laboratorium juga bisa dibangun dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. Alat-alat yang ada di laboratorium tidaklah selalu harus canggih dan dibeli. Alat-alat tersebut bisa dibuat oleh guru dan siswa, dari bahan-bahan sederhana yang tersedia di sekitar lingkungan sekolah.
“Di SMPN 19 Purworejo, kelas matematika didesain sebagai model menuju moving class. Kelas tersebut merupakan bentuk dukungan sekolah atas kreativitas Pak Ekoyang telah mengimplementasikan pembelajaran matematika yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Hal ini akan diikuti mata pelajaran lainya,” kata Daryanto,S.Pd  Kepala SMPN 19 Purworejo



Lokasi/alamat pelaksanaan praktik yang baik
:
SMPN 19 Purworejo JL. MAGELANG KM 12 PURWOREJO ? JAWA TENGAH
Tingkat pendidikan
:
SMP/MTs
Lingkup pendidikan
:
kelas
Masalah/Latar belakang – Mengapa praktik yang baik ini dianggap penting? Praktik ini dilaksanakan untuk mengatasi masalah apa?
:
  • Pembelajaran matematika seriing berorientasi tekstual dan ceramah.
  • Pemanfaatan media pembelajaran matematika yang terjangkau masih belum membudaya.
  • Belum banyak ide mengembangkan lab matematika yang memfasilitasi siswa untuk belajar aktif dan berbais pemecahan masalah
Tujuan praktik yang baik
:
  • Mengembangkan laboratorium matematika sebagai sarana bagi guru untuk memberikan kesempatan siswa mengeksplorasi dan memecahkan persoalan-persoalan Matematika.
Penjelasan: strategi, proses/langkah kegiatan/sumber atau materi yang dibutuhkan
:
  • Melibatkan siswa membuat media pembelajaran dan menyimpannya di dalam kelas dengan menata rapi dan dikelompokkan sesuai materi pembelajaran.
  • Memajangkan hasil karya siswa dan menjadikannya sebagai sumber belajar baru dalam pembelajaran matematika.
  • Seluruh media pembelajaran dan karya siswa dihasilkan dari barang bekas yang sudah tidak terpakai, seperti kaleng bekas minuman atau kue, koran, kardus, majalah, kayu, bola, sedotan plastik, keping CD, dan barang bekas yang murah lainnya.
  • Setiap kompetensi dasar Matematika sudah memiliki media pembelajaran yang dapat digunakan siswa untuk belajar.
  • Pembelajaran terbiasa didesain untuk mendorong siswa belajar bersama, memecahkan masalah secara kooperatif, mempresentasikan dan memajangkan hasil karyanya.
Hasil, dampak atau perubahan dari praktik yang baik
:
  • Pak Eko berhasil diterima di hati para siswa dengan menjadi guru pavorit dan Matematika menjadi pembelajaran yang paling disukai siswa.
  • Tiga tahun terakhir selalu ada siswa yang berhasil mendapatkan nilai 10 pada ujian akhir nasional (UAN).
  • Tim Matematika SMPN 19 Purworejo berhasil meraih juara pertama Olimpiade Matematika tingkat Kabupaten.
Informasi pelaku dan/kontributor – nama dan alamat
:
Penulis: Arum Wardhani (Communication Officer DBE3 Jawa Tengah)
Pelaku: Juli Eko Sarwono, guru matematika SMPN 19 Purworejo

1 komentar:

  1. trmakasih,saya akan berkaya terus ikuti blog ekoyulisarono@gmail.com

    BalasHapus