|
|
|
TERJEBAK DI TENGAH
TAWURAN,
1 PELAJAR DI TANGERANG
TEWAS
Reporter : Mitra Ramadhan
Kamis, 25 April 2013 21:13:34
KategoriPeristiwa
Berita tag terkaitPemotor ditusuk
saat tawuran, polisi amankan sembilan pelajarJauhari cari
pelaku pembacok dirinya di Polsek Tanjung Duren
tawuran. merdeka.com
Usai
melaksanakan Ujian Nasional (UN), tiga pelajar SMP 7 Kota Tangerang menjadi
korban penyerangan sekelompok pelajar SMP lain yang belum diketahui berasal
dari sekolah mana. Akibatnya, seorang pelajar kelas III bernama Teddy tewas,
sedangkan dua orang rekannya masih kritis.
Jasad
Teddy yang berdomisili di Kampung Sukamadi, Kecamatan Neglasari kini berada di
RSU Kabupaten Tangerang untuk menjalani autopsi. Nyawa Teddy tidak tertolong
saat mendapat perawatan di RSU Kabupaten Tangerang.
Dia
mengalami luka serius di sekujur tubuhnya, karena terkena hantaman batu dan
balok kayu. Sedangkan dua orang teman Teddy, yakni Ikhsan dan Muhammad Abdu
harus mendapatkan perawatan intensif di ruang unit gawat darurat RSU Kabupaten
Tangerang.
Aksi
penyerangan itu terjadi pada sore tadi di Jalan Pembangunan, Batuceper, Kota
Tangerang. Saat itu, ketiganya sedang naik motor. Namun tiba-tiba di ujung
jalan tersebut ada sekelompok pelajar sedang tawuran. Ketiganya kemudian
memutar balik, karena khawatir menjadi sasaran.
"Namun, belum sempat ketiganya balik arah, kelompok pelajar tersebut menghentikan laju motornya seraya memukuli," ujar Wiwid Widyastuti, bibi Teddy.
Wiwid mengatakan, saat itu ketiga korban berniat ke rumah bibinya Ikhsan di Jalan Halim Perdana Kusumah, Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang. Sejumlah saksi kepada Wiwid mengatakan, ketika akan memutar balik arah kendaraan, sepeda motor Teddy oleng, hingga menjadi perhatian kelompok pelajar yang sedang tawuran.
"Apalagi sempat menabrak truk juga dia," ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Suharyanto mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut. "Masih kami dalami," singkatnya.
"Namun, belum sempat ketiganya balik arah, kelompok pelajar tersebut menghentikan laju motornya seraya memukuli," ujar Wiwid Widyastuti, bibi Teddy.
Wiwid mengatakan, saat itu ketiga korban berniat ke rumah bibinya Ikhsan di Jalan Halim Perdana Kusumah, Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang. Sejumlah saksi kepada Wiwid mengatakan, ketika akan memutar balik arah kendaraan, sepeda motor Teddy oleng, hingga menjadi perhatian kelompok pelajar yang sedang tawuran.
"Apalagi sempat menabrak truk juga dia," ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Suharyanto mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut. "Masih kami dalami," singkatnya.
[dan]
Sumber http://www.merdeka.com/peristiwa/terjebak-di-tengah-tawuran-1-pelajar-di-tangerang-tewas.html
Pelajar SMP Tewas Pascatawuran Usai UN
photoshelter.com
Jenazah (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID,
TANGERANG -- Teddi, siswa SMP Negeri 7 Batuceper, Kota Tangerang, Banten, tewas
setelah terkena lemparan batu terkait tawuran pelajar usai melaksanakan Ujian
Nasional (UN).
Informasi yang diperoleh, korban terkena lemparan batu dari dua kelompok pelajar SMP yang tawuran di Jalan Angkasa Pura II, Kelurahan Karang Anyer, Kecamatan Neglasari, Kamis.
Tak hanya Teddi, dua rekan lainnya yakni Iksan dan Muhamad Abduh yang merupakan siswa SMP Negeri 7 Batuceper, mengalami luka berat di sekujur tubuhnya.
Angga Adi Permana, saksi mata mengatakan bila korban ketika itu melintas di Jalan Angkasa Pura II dengan sepeda motor.
Namun, korban terjebak dikerumunan pelajar yang sedang tawuran. Korban pun berusaha untuk melarikan diri namun terkena lemparan batu. Sedangkan Iksan dan Muhammad Abduh, menabrak truk yang sedang terparkir. "Karena ketakutan, dua korban lainnya nabrak truk," ujar Angga di RSUD Tangerang.
Meski tawuran pelajar tersebut sempat dibubarkan oleh Satpol PP, namun tidak lama kemudian terjadi kembali. Jumlah pelajar yang banyak, membuat warga tidak bisa membubarkannya. "Warga gak bisa bubarin. Karena jumlah pelajar yang tawuran sangat banyak. Karena sudah ada korban, lalu pelajar bubar," katanya.
Abduh Gopur, orang tua dari Muhammad Abduh mengatakan, dirinya kaget mendengar anaknya berada di RS. "Saya juga curiga karena belum pulang sampai siang hari," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Tabrani membenarkan jika ada pelajar yang tewas akibat terkena lemparan batu.
"Iya, memang benar jika ada pelajar SMPN 7 Batuceper yang tewas karena terkena lemparan batu," ujarnya. Pihaknya pun sebelumnya telah meminta kepada kepala sekolah untuk melakukan pengawasan. "Mulai dari coret-coretan hingga tawuran, sudah menjadi pengawasan utama pasca ujian," pungkasnya.
Informasi yang diperoleh, korban terkena lemparan batu dari dua kelompok pelajar SMP yang tawuran di Jalan Angkasa Pura II, Kelurahan Karang Anyer, Kecamatan Neglasari, Kamis.
Tak hanya Teddi, dua rekan lainnya yakni Iksan dan Muhamad Abduh yang merupakan siswa SMP Negeri 7 Batuceper, mengalami luka berat di sekujur tubuhnya.
Angga Adi Permana, saksi mata mengatakan bila korban ketika itu melintas di Jalan Angkasa Pura II dengan sepeda motor.
Namun, korban terjebak dikerumunan pelajar yang sedang tawuran. Korban pun berusaha untuk melarikan diri namun terkena lemparan batu. Sedangkan Iksan dan Muhammad Abduh, menabrak truk yang sedang terparkir. "Karena ketakutan, dua korban lainnya nabrak truk," ujar Angga di RSUD Tangerang.
Meski tawuran pelajar tersebut sempat dibubarkan oleh Satpol PP, namun tidak lama kemudian terjadi kembali. Jumlah pelajar yang banyak, membuat warga tidak bisa membubarkannya. "Warga gak bisa bubarin. Karena jumlah pelajar yang tawuran sangat banyak. Karena sudah ada korban, lalu pelajar bubar," katanya.
Abduh Gopur, orang tua dari Muhammad Abduh mengatakan, dirinya kaget mendengar anaknya berada di RS. "Saya juga curiga karena belum pulang sampai siang hari," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Tabrani membenarkan jika ada pelajar yang tewas akibat terkena lemparan batu.
"Iya, memang benar jika ada pelajar SMPN 7 Batuceper yang tewas karena terkena lemparan batu," ujarnya. Pihaknya pun sebelumnya telah meminta kepada kepala sekolah untuk melakukan pengawasan. "Mulai dari coret-coretan hingga tawuran, sudah menjadi pengawasan utama pasca ujian," pungkasnya.
Redaktur : Yudha Manggala P Putra
|
Sumber : Antara
|