BERUSAHA DAN BERDO'A KUNCI SUKSES CITA - CITA SEMOGA KALIAN MENJADI PENERUS BANGSAPEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SMPN 21 TANGERANG LEBIH EFEKTIF DAN TERMOTIVASI WELCOME TO SMP NEGERI 21 TANGERANG

Kamis, 25 April 2013

Turut Berduka Cita

Keluarga Besar SMP Negeri 21 Tangerang mengucapkan Turut berduka cita atas meninggalnya siswa SMP Negeri 7 Tangerang pada hari Kamis, 25 April 2013, Semoga amal ibadahnya diterima Allah swt amiin


KOTA TANGERANG
Terjebak Tawuran,
Pelajar SMPN 7 Tewas


Jumat, 26 April 2013
TANGERANG (Suara Karya): Teddi, siswa SMP Negeri 7 Batuceper, Kota Tangerang, Banten, tewas setelah terkena lemparan batu terkait tawuran pelajar usai melaksanakan Ujian Nasional (UN).
Informasi yang diperoleh, korban terkena lemparan batu dari dua kelompok pelajar SMP yang tawuran di Jalan Angkasa Pura II, Kelurahan Karang Anyer, Kecamatan Neglasari, Kamis.
Tak hanya Teddi, dua rekan lainnya, yakni Iksan dan Muhamad Abduh, yang merupakan siswa SMP Negeri 7 Batuceper mengalami luka berat di sekujur tubuhnya.
Angga Adi Permana, saksi mata, mengatakan, korban ketika itu melintas di Jalan Angkasa Pura II dengan sepeda motor.
Namun, korban terjebak dikerumunan pelajar yang sedang tawuran. Korban pun berusaha untuk melarikan diri, namun terkena lemparan batu. Sedangkan Iksan dan Muhammad Abduh menabrak truk yang sedang terparkir. "Karena ketakutan, dua korban lainnya nabrak truk," ujar Angga di RSUD Tangerang.
Meski tawuran pelajar tersebut sempat dibubarkan oleh Satpol PP, namun tidak lama kemudian terjadi kembali. Jumlah pelajar yang banyak, membuat warga tidak bisa membubarkannya. "Warga gak bisa bubarin. Karena jumlah pelajar yang tawuran sangat banyak. Karena sudah ada korban, lalu pelajar bubar," katanya.
Abduh Gopur, orang tua dari Muhammad Abduh mengatakan, dirinya kaget mendengar anaknya berada di RS. "Saya juga curiga karena belum pulang sampai siang hari," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Tabrani membenarkan jika ada pelajar yang tewas akibat terkena lemparan batu. "Iya, memang benar jika ada pelajar SMPN 7 Batuceper yang tewas karena terkena lemparan batu," ujarnya. Pihaknya pun sebelumnya telah meminta kepada kepala sekolah untuk melakukan pengawasan.
"Mulai dari coret-coretan hingga tawuran, sudah menjadi pengawasan utama pasca ujian," pungkasnya. (Ant/Dwi Putro AA)










TERJEBAK DI TENGAH TAWURAN,
1 PELAJAR DI TANGERANG TEWAS
Reporter : Mitra Ramadhan
Kamis, 25 April 2013 21:13:34
Terjebak di tengah tawuran, 1 pelajar di Tangerang tewas
KategoriPeristiwa

tawuran. merdeka.com
Usai melaksanakan Ujian Nasional (UN), tiga pelajar SMP 7 Kota Tangerang menjadi korban penyerangan sekelompok pelajar SMP lain yang belum diketahui berasal dari sekolah mana. Akibatnya, seorang pelajar kelas III bernama Teddy tewas, sedangkan dua orang rekannya masih kritis.

Jasad Teddy yang berdomisili di Kampung Sukamadi, Kecamatan Neglasari kini berada di RSU Kabupaten Tangerang untuk menjalani autopsi. Nyawa Teddy tidak tertolong saat mendapat perawatan di RSU Kabupaten Tangerang.

Dia mengalami luka serius di sekujur tubuhnya, karena terkena hantaman batu dan balok kayu. Sedangkan dua orang teman Teddy, yakni Ikhsan dan Muhammad Abdu harus mendapatkan perawatan intensif di ruang unit gawat darurat RSU Kabupaten Tangerang. 

Aksi penyerangan itu terjadi pada sore tadi di Jalan Pembangunan, Batuceper, Kota Tangerang. Saat itu, ketiganya sedang naik motor. Namun tiba-tiba di ujung jalan tersebut ada sekelompok pelajar sedang tawuran. Ketiganya kemudian memutar balik, karena khawatir menjadi sasaran.

"Namun, belum sempat ketiganya balik arah, kelompok pelajar tersebut menghentikan laju motornya seraya memukuli," ujar Wiwid Widyastuti, bibi Teddy.
 

Wiwid mengatakan, saat itu ketiga korban berniat ke rumah bibinya Ikhsan di Jalan Halim Perdana Kusumah, Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang. Sejumlah saksi kepada Wiwid mengatakan, ketika akan memutar balik arah kendaraan, sepeda motor Teddy oleng, hingga menjadi perhatian kelompok pelajar yang sedang tawuran.
 

"Apalagi sempat menabrak truk juga dia," ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Suharyanto mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut. "Masih kami dalami," singkatnya.
[dan]














Pelajar SMP Tewas Pascatawuran Usai UN
Kamis, 25 April 2013, 21:21 WIB

photoshelter.com
Jenazah (ilustrasi)
Jenazah (ilustrasi)
A+ | Reset | A-
REPUBLIKA.CO.ID,  TANGERANG -- Teddi, siswa SMP Negeri 7 Batuceper, Kota Tangerang, Banten, tewas setelah terkena lemparan batu terkait tawuran pelajar usai melaksanakan Ujian Nasional (UN).

Informasi yang diperoleh, korban terkena lemparan batu dari dua kelompok pelajar SMP yang tawuran di Jalan Angkasa Pura II, Kelurahan Karang Anyer, Kecamatan Neglasari, Kamis.

Tak hanya Teddi, dua rekan lainnya yakni Iksan dan Muhamad Abduh yang merupakan siswa SMP Negeri 7 Batuceper, mengalami luka berat di sekujur tubuhnya.

Angga Adi Permana, saksi mata mengatakan bila korban ketika itu melintas di Jalan Angkasa Pura II dengan sepeda motor.

Namun, korban terjebak dikerumunan pelajar yang sedang tawuran. Korban pun berusaha untuk melarikan diri namun terkena lemparan batu. Sedangkan Iksan dan Muhammad Abduh, menabrak truk yang sedang terparkir. "Karena ketakutan, dua korban lainnya nabrak truk," ujar Angga di RSUD Tangerang.

Meski tawuran pelajar tersebut sempat dibubarkan oleh Satpol PP, namun tidak lama kemudian terjadi kembali. Jumlah pelajar yang banyak, membuat warga tidak bisa membubarkannya. "Warga gak bisa bubarin. Karena jumlah pelajar yang tawuran sangat banyak. Karena sudah ada korban, lalu pelajar bubar," katanya.

Abduh Gopur, orang tua dari Muhammad Abduh mengatakan, dirinya kaget mendengar anaknya berada di RS. "Saya juga curiga karena belum pulang sampai siang hari," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Tabrani membenarkan jika ada pelajar yang tewas akibat terkena lemparan batu.

"Iya, memang benar jika ada pelajar SMPN 7 Batuceper yang tewas karena terkena lemparan batu," ujarnya. Pihaknya pun sebelumnya telah meminta kepada kepala sekolah untuk melakukan pengawasan. "Mulai dari coret-coretan hingga tawuran, sudah menjadi pengawasan utama pasca ujian," pungkasnya.
Redaktur : Yudha Manggala P Putra
Sumber : Antara